Jumat, 07 Oktober 2011

Free Download Software - Paint Tool SAI Portable


Paint Tool SAI, software buatan Jepang yang mayoritas digunakan untuk mewarnai gambar. Terutama bagi orang orang yang punya pen tablet. Dikarenakan tools-nya yang bisa dibilang cukup lengkap. Hampir kayak photoshop (karena ada istilah ‘layer’, ‘clipping mask’, dll.) hanya nggak serumit itu.
Ini adalah salah satu software yang paling dicari oleh group lhoo???
Software ini dilengkapi dengan pembagian layer (kyak Photoshop juga) membuat kita lebih mudah dalam pemecahan warna saat coloring...
kalau tertarik, silahkan klik ~ di sini ~
caranya, di download dulu. Nah, setelah di download, klik kanan dan pilih extract here. nanti akan ada folder baru, dan di situlah aplikasi Paint Tool SAI portable.
»»  baca selengkapnya ...

Kamis, 14 April 2011

Aqidah Akhlak - Rasul

Rasul artinya adalah manusia yang melepaskan manusia dari kesesatan. Seperti dalam QS. Al-Araf (7) ayat 105 yang berbunyi:


haqiiqun 'alaa an laa aquula 'alaa allaahi illaa alhaqqa qad ji/tukum bibayyinatin min rabbikum fa-arsil ma'iya banii israa-iila
[7:105] wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku".
Dalam ayat tersebut, kata أَرْسِلْ memiliki arti lepaskanlah. dan kata tersebut serupa dengan kata Rasul. Jadi, Rasul dapat diartikan manusia yang melepaskan manusia dari kesesatan.

Tentu Allah memiliki tujuan mengutus Rasul. Tugas Rasul dijelaskan dalam QS. Al-Jumu'ah (62) ayat 2 yang berbunyi:


huwa alladzii ba'atsa fii al-ummiyyiina rasuulan minhum yatluu 'alayhim aayaatihi wayuzakkiihim wayu'allimuhumu alkitaaba waalhikmata wa-in kaanuu min qablu lafii dhalaalin mubiinin

[62:2] Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang ummiy seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah mengutus Rasul untuk menyelamatkan manusia dari kesesatan. Tujuan Allah mengutus Rasul menjadi tugas bagi Rasul untuk mewujudkannya. Berikut adalah dalil-dalil tentang tujuan Allah mengutus Rasul yang menjadi tugas bagi Rasul:

QS. At-Taubah (9) ayat 33


huwa alladzii arsala rasuulahu bialhudaa wadiini alhaqqi liyuzhhirahu 'alaa alddiini kullihi walaw karihaalmusyrikuuna
[9:33] Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan Din yang benar untuk dimenangkanNya atas segala Din, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah mengutus Rasul supaya Islam menang.

QS. An-Nahl (16) ayat 36


walaqad ba'atsnaa fii kulli ummatin rasuulan ani u'buduu allaaha waijtanibuu alththaaghuuta faminhum man hadaa allaahu waminhum man haqqat 'alayhi aldhdhalaalatu fasiiruu fii al-ardhi faunzhuruu kayfa kaana 'aaqibatu almukadzdzibiina

[16:36] Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).


Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah mengutus Rasul supaya Rasul menyerukan pada setiap umat untuk menyembah Allah dan menjauhi thagut. Thagut adalah sembahan selain Allah. Dari 3 ayat tersebut, dapat disimpulkan, bahwa Allah mengutus Rasul dengan memberikan petunjuk dan Din yang benar, yaitu Din Islam kepada kaum yang ummiy atau tidak mengetahui kebenaran supaya diserukan pada mereka untuk menyembah Allah dan menjauhi thagut sehingga memenangkan Islam, dan hal itu dilakukan untuk menyelamatkan manusia dari kesesatan. Hal itu juga adalah tugas bagi Rasul.

Rasul juga memiliki fungsi dan peran. Fungsi dan perannya disebutkan dalam QS. Al-Ahzab (33) ayat 45 sampai 46 yang berbunyi:


yaa ayyuhaa alnnabiyyu innaa arsalnaaka syaahidan wamubasysyiran wanadziiraan

[33:45] Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan,


wadaa'iyan ilaa allaahi bi-idznihi wasiraajan muniiraan

[33:46] dan untuk jadi penyeru kepada Din Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.

Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa Rasul memiliki fungsi dan peran sebagai saksi, pembawa gembira, pemberi peringatan, penyeru Din Islam, dan sebagai cahaya yang menerangi.
Rasul sebagai saksi. Sebagai umat muslim, kita harus melaporkan segalanya kepada Rasul. Karena Rasulullah SAW sudah wafat, maka kita dapat melaporkannya kepada penerus Rasul. Rasul sebagai pembawa kabar gembira. Rasul menyampaikan kabar gembira, yaitu wahyu kepada para pengikutnya. Rasul sebagai pemberi peringatan. Rasul mengingatkan para penhgikutnya yang menyimpang. Contohnya bila ada yang tidak mendirikan shalat, beliau menegurnya. Rasul sebagai penyeru Din Islam. Beliau menyerukan kepada semua umat manusia untuk menyembah Allah dan menjauhi thagut. Dan juga mengajarkan tentang Islam. Da Rasul sebagai cahaya yang menerangi. Kegelapan bagaikan kejahiliahan, dan RAsul datang membawa petunjuk yang akan menyelamatkan manusia dari kesesatan.

QS An-Nisa (4) ayat 65


falaa warabbika laa yu/minuuna hattaa yuhakkimuuka fiimaa syajara baynahum tsumma laa yajiduu fii anfusihim harajan mimmaa qadhayta wayusallimuu tasliimaan
[4:65] Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa Rasul memiliki peran dan fungsi sebagai hakim. Hakim yang memutuskan perkara yang umatnya perselisihkan.

QS. Shaad (38) ayat 26


yaa daawuudu innaa ja'alnaaka khaliifatan fii al-ardhi fauhkum bayna alnnaasi bialhaqqi walaa tattabi'ialhawaa fayudhillaka 'an sabiili allaahi inna alladziina yadhilluuna 'an sabiili allaahi lahum 'adzaabun syadiidun bimaa nasuu yawma alhisaabi

[38:26] Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (pemimpin) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa Rasul memiliki fungsi dan peran sebagai khalifah. Khalifah memiliki 2 arti. Arti pertama yaitu wakil Allah di muka bumi, dan yang kedua artinya adalah pemimpin. Khalifah di sini memiliki arti pemimpin. Pemimpin yang mengetahui kebenaran dan mengetahui ke mana ia pergi membawa para mengikutnya.

Kesimpulannya, menurut QS. Al-A'raf (7) ayat 157 yang berbunyi:


alladziina yattabi'uuna alrrasuula alnnabiyya al-ummiyya alladzii yajiduunahu maktuuban 'indahum fiialttawraati waal-injiili ya/muruhum bialma'ruufi wayanhaahum 'ani almunkari wayuhillu lahumualththhayyibaati wayuharrimu 'alayhimu alkhabaa-itsa wayadha'u 'anhum ishrahum waal-aghlaala allatii kaanat 'alayhim faalladziina aamanuu bihi wa'azzaruuhu wanasharuuhu waittaba'uu alnnuura alladzii unzila ma'ahu ulaa-ika humu almuflihuuna

[7:157] (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa Rasul membawa pengikutnya kepada kebenaran.

QS. Al-Ahzab (33) ayat 21


laqad kaana lakum fii rasuuli allaahi uswatun hasanatun liman kaana yarjuu allaaha waalyawmaal-aakhira wadzakara allaaha katsiiraan
[33:21] Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Rasul adalah teladan bagi orang-orang mukmin.

Dari 2 ayat tersebut, kita temukan bahwa kesimpulannya adalah " Rasul membawa manusia kepada kebenaran dan kita sebagai orang mukmin, harus meneladaninya."
»»  baca selengkapnya ...

Aqidah Akhlak - Din Islam

Din Islam artinya adalah adalah sistem hidup yang menyelamatkan manusia dari kesesatan. Sistem artinya satu kesatuan yang terdiri dari beberapa unsur yang tidak dapat dipisahkan. Unsur-unsur dari Islam adalah Rasul, umat, Al-Quran, Sunnah dan keimanan. Semua unsur itu terdapat di Islam, dan Islam adalah kerajaan Allah. Jadi, semua unsur tadi bersumber dari Allah SWT.
»»  baca selengkapnya ...

Senin, 28 Februari 2011

Aqidah Akhlak - Allah SWT

Allah adalah Rabb, Malik, dan Ilah kita. Apa itu Rabb?
1. Rabb artinya pencipta dan pengatur. Allah yang menciptakan seluruh makhluk, dan mengaturnya. Tanpa-Nya, kita tidak akan ada di dunia ini. Dalil bahwa Allah adalah pencipta dan pengatur seluruh makhluk ada dalam QS. Al-Fatihah (1) ayat 2 yang berbunyi:

alhamdu lillaahi rabbi al'aalamiina

[1:2] Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam



Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa Allah adalah Rabb smesta alam. Ada pula ayat yang menyebutkan bahwa Allah adalah Rabb manusia. Seperti dalam QS. An-Naas (144) ayat 1 yang berbunyi:


qul a'uudzu birabbi alnnaasi

[114:1] Katakanlah: "Aku berlidung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia.

dalam ayat tersebut, dikatakan bahwa Allah adalah pencipta dan pengatur manusia. Allahlah yang menciptakan manusia. oleh karena itu, kita harus mau untuk diatur oleh-Nya. Dalil bahwa Allah yang menciptakan manusia, ada pada QS. Az-Zumar (39) ayat 6 yang berbunyi:

khalaqakum min nafsin waahidatin tsumma ja'ala minhaa zawjahaa wa-anzala lakum mina al-an'aami tsamaaniyata azwaajin yakhluqukum fii buthuuni ummahaatikum khalqan min ba'di khalqin fiizhulumaatin tsalaatsin dzaalikumu allaahu rabbukum lahu almulku laa ilaaha illaa huwa fa-annaatushrafuuna

[39:6] Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Rabb kamu, milik-Nyalah kerajaan. Tidak ada sembahan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?

Dalam ayat tersebbut, dijelaskan bahwa Allah adalah pencipta manusia. Allah sudah memberikan banyak rezeki untuk manusia. Tetapi manusia malah berpaling dari-Nya dan menyembah yang lain.

2. Malik artinya adalah Raja yang menguasai. Artinya, Allah mempunyai kerajaan. Kerajaan Allah berada di langit dan di bumi. Seperti dalam QS. Al-Furqan (25) ayat 2 yang berbunyi:

alladzii lahu mulku alssamaawaati waal-ardhi walam yattakhidz waladan walam yakun lahu syariikun fiialmulki wakhalaqa kulla syay-in faqaddarahu taqdiiraan

[25:2] yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa Allah memiliki kerajaan di langit dan di bumi. Kerajaan Allah di langit, Wallahu'alam. Sedangkan kerajaan Allah di bumi adalah Din Islam.

maliki alnnaasi

[114:2] Raja manusia.

3. Ilah artinya sembahan. Sembahan yang dicintai oleh hamba-Nya. Dalil tentang Allah adalah Ilah manusia terdapt dalam QS. An-Naas (114) ayat 3 yang berbunyi:

ilaahi alnnaasi

[114:3] Sembahan manusia.

Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa Allah adalah sembahan manusia.
»»  baca selengkapnya ...